Jumat, 27 Mei 2011

MACETNYA KOTA JAKARTA






Jakarta adalah daerah khusus ibukota Indonesia serta dikenal sebagai kota yang super macet.Hingga saat ini kita tahu Jakarta selalu mengalami kemacetan karena akan padatnya penduduk serta padatnya kendaraan yang ada. Sebagai contoh dari Thamrin ke Otista yang jaraknya hanya sekitar 13 km perjalanan dengan kendaraan mobil bisa mencapai 2 jam lebih. Bahkan kalau hujan bisa 3 jam lebih. Kalau kita bekerja di Jakarta dan rumah jauh di pinggiran, kita bisa menghabiskan waktu 3-5 jam lebih di jalan. Setiap hari kita mendengar bagaimana ibukota Jakarta dilanda kemacetan yang luar biasa parah.Bayangkan saja bagaimana jarak yang hanya kurang dari 10 km bisa ditempuh dalam waktu 3 jam.

Disetiap sudut Kota Jakarta, yang kita temui hanyalah keluhan demi keluhan atas kemacetan yang luar biasa itu.Tidak terhitung kerugian yang harus dibayar oleh Kota Jakarta. Biaya bahan bakar yang terbuang ke udara secara percuma. Biaya waktu yang terbuang sia-sia di tengah perjalanan. Biaya kesehatan akibat polusi. Serta biaya-biaya lainnya yang tidak bisa diperkirakan, seperti penambahan personil, sampai dengan kecelakaan yang bisa saja terjadi.Itu Kota Jakarta. Sayangnya, persoalan serupa hampir dapat dipastikan akan segera dialami oleh kota-kota besar di seluruh Indonesia. Kota Medan saja, yang masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan Kota Jakarta, sudah mulai menjurus kepada kemacetan tiada henti yang terjadi di mana-mana.Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu persoalan yang diabaikan adalah pada penataan kota secara dini. Kota besar harus ditata sedemikian rupa sehingga mampu menampung jumlah kendaraan yang ada, plus penambahan-penambahannya. Maka bagaimanapun, pemerintah daerah tidak boleh terlena dan membiarkan keadaan ini berjalan apa adanya.Kota Jakarta memang kelihatannya sudah terlambat untuk ditata dalam jangka pendek. Akibat penambahan ruas jalur Busway saja, kemacetan sudah sangat mengganggu.

kesimpulan : inilah kota jakarta tidak ada macet bukan namanya jakarta

KEMISKINAN

Kemiskinan adalah keadaan yang terjadi dimana seseorang kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum. Menurut Nasikun (1995), kondisi yang sesungguhnya harus dipahami mengenai kemiskinan :
“Kemiskinan adalah sebuah fenomena multifaset, multidimensional, dan terpadu.  Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan papan.  Hidup dalam kemiskinan seringkali juga berarti akses yang rendah terhadap berbagai ragam sumberdaya dan aset produktif yang sangat diperlukan untuk dapat memperoleh sarana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling dasar tersebut, antara lain: informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan kapital.  Lebih dari itu, hidup dalam kemiskinan sering kali juga berarti hidup dalam alienasi, akses yang rendah terhadap kekuasaan, dan oleh karena itu pilihan-pilihan hidup yang sempit dan pengap”.
Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Dalam masyarakat moden, kemisikinan biasanya di samakan dengan masalah kekurangan uang. Kemiskinan juga dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu :
1.      Kemiskinan relative.
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
2.      Kemiskinan cultural.
Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
3.      Kemiskinan absolut.
Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuha dasar. Mereka hidup dibawah tingkat pendapatan minimum atau dibawah garis kemiskinan internasional.Menurut  Ginanjar (1997), kemiskinan absolut :
“Kondisi kemiskinan yang terburuk yang diukur dari tingkat kemampuan keluarga untuk membiayai kebutuhan yang paling minimal untuk dapat hidup sesuai dengan martabat hidup sesuai dengan martabat kemanusiaan”

C. Dampak Kemiskinan dan Cara Mengatasinya
Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang sering ditemui, entah itu di negara maju atau pun di negara berkembang seperti Indonesia. Banyaknya masalah kemiskinan di Indonesia ini tentunya di sebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Dari faktor pemicu inilah akan tercipta suatu dampak kemiskinan. Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks. Dampak-dampak tersebut antara lain :
1.      Pengangguran.
Sebagaimana kita ketahui jumlah pengangguran di Indonesia begitu banyak. Dengan banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat yang tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat pendapatan, nutrisi, dan tingkat pengeluaran rata-rata. Ukuran daya saing inilah yang kerap digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu bangsa dalam bersaing dengan bangsa-bangsa lain secara global.
2.      Kekerasan.
Sesungguhnya kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan efek dari pengangguran. Hal tersebut disebabkan karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dapat dilakukannya. Misalnya, merampok, menodong, mencuri, atau menipu. Dari sinilah sebuah kemiskinan dapat berdampak bagi kelangsungan hidup masyakarat kebanyakan. Semakin tinggi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, semakin membahayakan juga lingkungan tempat tinggal mereka. Karena sebagai dampak kemiskinan, mereka akan berusaha mencari jalan pintas untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka.
3.      Pendidikan.
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Jelas mereka tak dapat menjangkau dunia pendidikan yang sangat mahal itu. Sebab, mereka begitu miskin. Untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Akhirnya kondisi masyarakat miskin semakin terpuruk lebih dalam. Tingginya tingkat putus sekolah berdampak pada rendahya tingkat pendidikan seseorang. Dengan begitu akan mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Ini akan menyebabkan bertambahnya pengangguran akibat tidak mampu bersaing di era globalisasi yang menuntut keterampilan di segala bidang.
4.      Kesehatan.
Seperti kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta menerapkan tarif atau ongkos pengobatan yang biayanya sangat mahal. Sehingga, biayanya tak terjangkau oleh kalangan miskin. Karena biaya yang mahal tersebut, berdampaklah kepada masyarakat yang masuk dalam kategori miskin. Dampak yang ditimbulkan inilah yang semakin memperparah kehidupan masyarakat miskin. Mereka kehilangan hak untuk mendapat fasilitas kesehatan karena mereka tidak mempunyai dana untuk membayar.
5.      Konflik sosial bernuansa SARA.
Tanpa bersikap munafik konflik SARA muncul akibat ketidakpuasan dan kekecewaan atas kondisi miskin yang akut. Hal ini menjadi bukti lain dari kemiskinan yang kita alami.semuanya ini adalah ekspresi berontakan identitas diri setiap individu. Terlebih lagi fenomena bencana alam yang kerap melanda negeri ini yang berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah orang miskin. Kesemuanya menambah deret panjang daftar kemiskinan. Dan, semuanya terjadi hampir merata di setiap daerah di Indonesia. Baik di perdesaan maupun perkotaan.
Kemiskinan memang merupakan permasalahan yang kompleks dan perlu diatasi dengan melibatkan peran serta banyak pihak, termasuk kalangan perguruan tinggi. Dari sekian banyak strategi mengentaskan kemiskinan, pendekatan sosial enterpreneurship yang bertumpu pada semangat kewirausahaan untuk tujuan-tujuan perubahan sosial, kini semakin banyak digunakan karena dianggap mampu memberikan hasil yang optimal. Konsep atau pendekatan ini layak diujicobakan dalam lingkup perguruan tinggi karena gagasan dasarnya sebenarnya sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya aspek pengabdian masyarakat.

KESIMPULAN : Kemiskinan memang tidak mungkin dihilangkan, namun bukan tidak mungkin untuk mengurangi persentase kemiskinan. Negara yang ingin membangun perekonomiannya harus mampu meningkatkan standar hidup penduduk negaranya, yang diukur dengan kenaikan penghasilan riil per kapita.

Pengertian Narkoba


Narkoba Adalah obat atau bahan yang berbahaya bagi tubuh, nah zat adiktif yang terkandung dalam narkoba, dapat mempengaruhi perasaan, mood dan emosi bagi yang mengkonsumsinya.

Berikut macam yang tergolong Narkoba :

* Marijuana atau Ganja
* Ecstasy
* Coacaine atau Kokain
* LSD atau Lysergic Acid Diethylamide (obat yang menyebabkan Anda akan kehilangan konsentrasi terhadap benda dan kenyataan).
* Crystal meth atau Methylamphetamine
* Heroin

Sebetulnya Marijuana umumnya obat yang illegal, bahkan beberapa negara memperbolehkan untuk resep dokter, itu khusus untuk orang dewasa dan penyakit tertentu.





Mengapa orang mengkonsumsi Narkoba :

* Untuk merasakan kesenangan, efeknya rasa bahagia rohani dan jasmani bagi si pemakai, berbeda dengan kokain, efeknya menimbulkan atau kekuatan percaya diri. Sedangkan efek dari Heroin akan merasakan kepuasan dan relaksasi.
* Untuk merasa lebih baik, banyak orang yang menderita dari kegelisahan sosial, stress yang berhubungan disorders dan depresi.
* Meningkatkan kinerja tubuh
* Rasa ingin tahu, atau terbawa oleh lingkungan pergaulan, biasanya umur remaja sangat rentan dalam hal ini, atau seperti menguji keberanian.

Beberapa efek atau pengaruh Narkoba bagi tubuh kita :


* Stimulant - obat yang dapat mempengaruhi pada sistem saraf pusat. Ini meningkatkan aktivitas otak Anda, membuat Anda bersemangat dan energik. Contohnya amphetamines dan kokain.
* Depressant - obat dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, perlambatan bawah aktivitas otak Anda. Anda mungkin bisa menjadi lesu, contohnya Alkohol dan larutan keduanya depressants.
* Hallucinogenics - obat yang dapat membuat Halusinasi, contohnya LSD, magic mushrooms dan cannabis.
* Analgesics - obat penghilang rasa sakit, contohnya Aspirin, Parasetamol dan Heroin.
Oleh: AsianBrain.com Content Team

Sex Bebas Dikalangan Remaja

Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas.

menuju kota metropolitan,pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. ‘’Banyak kasus remaja putri yang hamil karena kecelakan padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa resiko yang akan dihadapinya,



kasus HIV dan hamil di luar nikah terus mengalami peningkatan. Setiap bulan ada 10-20 kasus. Mereka yang sebagian besar kalangan pelajar dan mahasiswa ini datang untuk melakukan konseling tanpa didampingi orang tua. ‘’Rata-rata mereka berusia 16-23. Bahkan ada yang berusia 14 tahun datang untuk  konsultasi bahwa ia sudah hamil. Mereka yang melakukan konseling, ada datang sendiri, ada juga dengan pasangannya. Sebagian besar orang tua mereka tidak tahu,’’ ujarnya.






Kesimpulan : Saya semakin resah dengan pergaulan anak jaman sekarang,remaja sekarang seharusnya melakukan aktivitas belajar bukan melakukan sex bebas.Boleh berpacaran asal jangan melampaui batas yang wajar

Kamis, 26 Mei 2011

History of Old Trafford Stadium


Manchester United is one of the best football team in the World. So no wonder if theyhave a cage that is not less the best in the World, the Old Trafford stadium pride ituahname clubs Manchester United and the pride of the entire united manchester unitedsupporter. That's where the fans sing Glory glory Manchester United. And there also theteam Manchester united to build his dream

The stadium has a very long history, manchester united stadium property was builtapproximately 32 years after the club manchester standing. At first Manchester unitedplayers only play in small field on North Road near Piccadily train station, then moved tothe field of Bank Street, and then after 32 years or more precisely after obtaining a firstdivision trophi them, they just wear this pride stadium. Manchester United's first partywho acted in this stadium is against Liverpool February 19, 1910.




"The Theatre of Dreams," as Sir Bobby Charlton called this stadium. Stadium, the pride of Manchester United football team is indeed like a stage drama field that has been present for thousands even millions of manchester united action as it navigates the tight world of football. It's incalculable how many hundreds of stars that were born in Heredia.
The stadium is named as the biggest club stadium in Britain is one of the historic football stadium in Dunia.Stadion which was inaugurated on February 19, 1910 This is a magnificent stadium and very big in his time. This is the UK's leading menjadikanya stadium as the stadium that held important matches, especially when the English national stadium Wembley has not been built. The stadium was later to become the dream of every football player to be able to perform thereThe stadium is always present great drama in almost every game. Football dreams soar and raging in this arena. For Manchester United, Old Trafford is like a dream garden.Because of that, Bobby Charlton called dream theater
Even so, Old Trafford, Manchester is also a symbol of pain, also the British people. In World War II, the stadium includes a target by a German bomb. Exactly March 11, 1941.Cash only, the stadium was a mess and can not be used. MU headquarters was eventually moved, riding headquarters Manchester City at Maine Road. Worse, the war was also followed by inflation, until MU difficulty rebuilding the stadium greatness.

It took almost 9 years to revive the Old Trafford return. Practically, in eight Premier League season sidelined didanosine Old Trafford. Thanks to the Edwards family spirit (club owner), the stadium was built as well.
Since then, renovations continue. The capacity of the stadium was up and down. After the Hillsborough stadium tragedy in the case, 1989, kapastias reduced to 45,000, and even then 43,000. Tersedikit capacity throughout the history of Old Trafford.
However, the stadium was not able to accommodate public enthusiasm and interest of Manchester, as well as other spectators. Therefore, the match at Old Trafford has become part of the tour. Thus, additional capacity continues to be done.

In fact, Manchester United have big plans. The stadium capacity will be increased again to a capacity of 96,000. This is obviously want to maintain the majesty MU Old Trafford and keep the stadium remains one of the most sacred places in the UK, even the world.For, if the plan is realized, it means that its capacity will exceed Wembley which has been renovated into a capacity of 90,000.








Rabu, 25 Mei 2011

Direct Indirect Future Tense And speech


Direct Indirect Future Tense
Words spoken by a person can be reported to another person in two ways. These two ways of narration are called direct speech and indirect speech.
Direct speech
When we use direct speech we quote the actual words said by the speaker.

Examples are:

She said, ‘I am going to the market.’

John said, ‘I will be late today.’

Alice said, ‘Would you like to come with me?’

Indirect speech
When we use indirect speech, we do not quote the exact words said by the speaker. Instead, we express the idea in our own words.
In order to report the words of the original speaker in our own language, we have to make several changes in his/her sentence. The important rules are given below:
When the reporting verb is in the past tense
When the reporting verb is in the past tense, all present tenses inside the quotation marks will change to their corresponding past tenses.

The simple present tense will change into the simple past tense.

The present continuous tense will change into the past continuous tense.

The present perfect tense will change into the past perfect tense.

The present perfect continuous tense will change into the past perfect continuous tense.

Direct: sHe said, ‘I am unwell.’
Here the reporting verb (said) is in the past tense. To change this sentence into indirect speech, we have to change the present tense(s) inside the quotation marks into their corresponding past tenses.
Indirect: sHe said that he was unwell.
Rules regarding change in tenses
When the reporting verb is in the present or future tense
If the reporting verb is in the present or future tense, the tense of the verb in the direct speech does not undergo any changes in the indirect speech.

he says, ‘I have done my duty.’ (Direct speech)

he says that she has done her duty. (Indirect speech)

Direct: sHe says to her, ‘I will wait for you at the railway station.’

Indirect: sHe tells her that he will wait for her at the railway station.

Direct: sHe says, ‘I am not coming.’

Indirect: sHe says that he is not coming.

Direct: he will say, ‘I don’t want to come.’

Indirect: he will say that she does not want to come.

Direct: sHe will say, ‘I cannot wait any longer.’

Indirect: sHe will say that he cannot wait any longer.

Future Tense

Future Tense atau Simple Future digunakan untuk menyatakan peristiwa yang Akan Terjadi. Future tense adalah tentang Nanti. Sesuatu arti katanya Future yaitu “Masa Depan”. Karena itu dalam Future Tense penggunaan kata Will, Shall yang artinya akan pastilah mendominasi.
Masih ingat pembagian Tenses dalam garis besar kan? Yes, ada 3 besar Tenses yaitu: Past, Present dan Future (Dulu, Kini, Nanti).

Pegang ini kuat-kuat:

Setiap Future pasti pakai WILL atau SHALL, artinya AKAN. Namun ada juga yang namanya Past Future Tense nanti. Karena Past maka Will dan Shall nya pakai past juga yaitu “Would”, nanti kita pelajari lebih dalam di Past Future Tense. Oh ya, sesudah Will atau Shall atau Would pasilah diikuti bentuk 1 baik itu kata kerja atau kata kerja bantu.

Kembali ke laptop!.

Rumus Future Tense

Positif: S + will + V1

Negatif: S + will + not + V1

Tanya: Will + S + V1

Shall jarang digunakan. Bisanya Shall untuk Subject I dan We (I shall…, We shall….) dan tidak untuk yang lain. Tetapi lebih sering orang pakai I will.. dan We will.. Jadi untuk I dan We boleh pakai baik will atau shall. Sedangkan Subject yang lain seperti HE, SHE, IT, YOU, THEY, WE semuanya pakai Will. Kalau begitu, untuk mempermudah pemahaman saya HANYA akan gunakan WILL saja. Kan “WIL” itu enak toh? Itu tuh yang L nya satu! haha… becanda ya.

Contoh Kalimat Positif dalam Future Tense:

-I will study

-You will swim

-They will visit Tokyo


Silahkan buat sendiri contoh Future Tense versi Anda ya. Buat dalam hati saja, lalu ucapkan sendiri, hehe.. Sengaja contoh saya persimple agar mudah dimengerti.

Past Future Tense

Past Future Tense digunakan untuk menyatakan peristiwa yang AKAN dilakukan, TETAPI di masa lampau, bukan saat ini.
Belajar Tenses Bahasa Inggris memang muter-muter sekitar WAKTU ini: lampau/dulu (past), kini/sekarang (present), nanti/akan (future). Jadi Past Future kan berarti lampau nanti, lampau akan.
Agar Anda mudah memahami, perhatikan Contoh Kasus berikut ini:
Kemarin teman saya datang ke rumah pagi-pagi jam 7. Terpaksa deh hanya ngobrol sebentar di rumah, karena waktunya mepet banget, waktu itu “saya akan pergi kerja”.
Kita soroti “Akan Pergi Kerja” ini.

Kapan? Yes, kemarin

Akan toh? Yes memang akan tetapi bukan sekarang, kemarin!

Saya kira sampai disini Anda sudah menangkap inti dari Past Future Tense ini ya?

Rumus Past Future Tense

Positif: S + would + V1

Negatif: S + would + not + V1

Tanya: Would + S + V1

Past-nya dimana? Will jadi Would.
Sering sih orang menggunakan “Should”. Untuk memudahkan pemahaman saja maka saya hanya menggunakan Would saja dalam serial pelajaran tenses Past Future Tense ini.

Contoh Kalimat Positif Past Future Tense

-I would go at 7 am when He came to my house yesterday


Contoh berikut dipermudah hanya kalimat intinya saja:

-You would work …

-They would drive home …

-She would learn music …


Bisa Anda berikan contoh lagi?

Yes tentang kapan dipakainya silahkan perhatikan lagi contoh kasus diatas. Masalah rumus-rumus tenses sebenarnya sangat mudah, yang lumayan perlu latihan agar lancar adalah kapan memakai rumus tenses tersebut.

Past Future Perfect Tense


Tense Bahasa Inggris Past Future Perfect Tense mempunyai persamaan pola dengan Future Perfect Tense biasa, perbedaannya hanya pada Past nya saja.

Contoh kasus untuk Past Future Prefect Tense

Kemarin ya, teman saya telepon dan katanya mau ke rumah saya jam 9. Ingat, ini kemarin. Wah waktu itu saya nda bisa terima tamu tuh jam segitu, karena pas jam 9 itu saya akan sedang berenang. Jadwal saya renang kemarin itu 8:30 sampai 10:00. Tetapi kalau jam 11 boleh. Karena jam 11 itu saya AKAN SUDAH berenang. Kapan akan sudah itu? kemarin, Past. Dalam situasi ini kita gunakan Past Future Perfect Tense: “I would have swum at 11 yesterday”.

Rumus Past Future Prefect Tense

Positif: S + would + have + V3

Negatif: S + would + not + have + V3

Tanya: Would + S + have + V3


Contoh Kalimat:

-I would have swum at 11 yesterday

Ingat, kata kerja bentuk-3 dari swim adalah swum (Swim – Swam – Swum).
Biasanya Tense ini, Past Future Perfect Tense ini, sering digunakan untuk berandai-andai. Dulu guru SMA saya bilang ini digunakan untuk menyatakan peristiwa atau kejadian yang “akan telah terjadi pada masa lampau jika syaratnya terpenuhi”. Contohnya:

-He would have passed the examination If She had learned hard

Mestinya Dia sudah akan lulus jika saja dia telah belajar giat


-We would have arrived on time If we walked faster

Mestinya kita sudah tiba jika saja tadi jalan lebih cepat

Mestinya saya sudah akan dapat duit dari internet jika saja saya telah membuat blog dahsyat! Apa tu bahasa Inggrisnya? hehe..
Sekali waktu jalan-jalan ke blog saya ini ya: Membuat Blog Sukses Spektakuler
Itu tadi selingan, kita lanjutkan :)
Contoh Lain yang disederhanakan sesuai rumus:

-You would have worked …

-They would have driven home …

-She would have learned music …




Direct and Indirect  speech

When using indirect or reported speech, the form changes. 

Usually indirect speech is introduced by the verb said, as in I saidBill said, or they said

Using the verb say in this tense, indicates that something was said in the past.

 In these cases, the main verb in the reported sentence is put in the past.

 If the main verb is already in a past tense, then the tense changes to another past tense; 

it can almost be seen as moving even further into the past.


Verb tense changes also characterize other situations using indirect speech. 
Note the changes shown in the chart and see the table below for examples. 
With indirect speech, the use of that is optional.

Direct SpeechÞIndirect Speech
simple present
He said, “I go to school every day.”
Þsimple past
He said (that) he went to school every day.
simple past 
He said, “I went to school every day.”
Þpast perfect
He said (that) he had gone to school every day.
present perfect 
He said, “I have gone to school every day.”
Þpast perfect 
He said (that) he had gone to school every day.
present progressive
He said, “I am going to school every day.”
Þpast progressive
He said (that) he was going to school every day.
past progressive
He said, “I was going to school every day.”
Þperfect progressive
He said (that) he had been going to school every day,
future (will)
He said, “I will go to school every day.”
Þwould + verb name
He said (that) he would go to school every day.
future (going to)
He said, “I am going to school every day.”
Þpresent progressive
He said (that) he is going to school every day.
past progressive
He said (that) he was going to school every day
Direct SpeechÞIndirect Speech
auxiliary + verb name
He said, “Do you go to school every day?”
He said, “Where do you go to school?”
Þsimple past
He asked me if I went to school every day.*
He asked me where I went to school.
imperative
He said, “Go to school every day.”
Þinfinitive
He said to go to school every day.

*Note than when a Yes/No question is being asked in direct speech, 
then a construction with if or whetheris used. If a WH question is being asked, 
then use the WH to introduce the clause. Also note that with indirect speech, 
these are examples of embedded questions.
The situation changes if instead of the common said another part of the very 
to say is used. 
In that case the verb tenses usually remain the same. Some examples of this 
situation are given below.

Direct SpeechÞIndirect Speech
simple present + simple present
He says, “I go to school every day.”
Þsimple present + simple present
He says (that) he goes to school every day.
present perfect + simple present
He has said, “I go to school every day.”
Þpresent perfect + simple present
He has said (that) he goes to school every day.
past progressive + simple past
He was saying, “I went to school every day.”
Þpast progressive + simple past
He was saying (that) he went to school every day.
past progressive + past perfect
He was saying (that) he had gone to school every day.
future + simple present
He will say, “I go to school every day.”
Þfuture + simple present
He will say (that) he goes to school every day.

Another situation is the one in which modal constructions are used. If the verb said is used,
then the form of the modal, or another modal that has a past meaning is used.

Direct SpeechÞIndirect Speech
can
He said, “I can go to school every day.”
Þcould
He said (that) he could go to school every day.
may
He said, “I may go to school every day.”
Þmight
He said (that) he might go to school every day.
might
He said, “I might go to school every day.”
must
He said, “I must go to school every day.”
Þhad to
He said (that) he had to go to school every day.
have to
He said, “I have to go to school every day.”
should
He said, “I should go to school every day.”
Þshould
He said (that) he should go to school every day.
ought to
He said, “I ought to go to school every day.”
Þought to
He said (that) he ought to go to school every day.

While not all of the possibilities have been listed here, there are enough to 
provide examples of the main rules governing the use of indirect or reported speech
For other situations, try to extrapolate from the examples here, or better still, 
refer to a good grammar text or reference book.
Some other verbs that can be used to introduce direct speech are: ask, report, tell, 
announce, suggest, and inquire. They are not used interchangeably; 
check a grammar or usage book for further information.